Membaca dan Menghafal Al-Quran Adalah Sarana Untuk Mempelajari Kandungan Maknanya
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim
Membaca dan Menghafal Al-Qur’an Adalah Sarana Untuk Mempelajari Kandungan Maknanya adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 25 Dzulqa’dah 1441 H / 16 Juli 2020 M.
Ceramah Agama Islam Tentang Membaca dan Menghafal Al-Qur’an Adalah Sarana Untuk Mempelajari Kandungan Maknanya
Sekarang kita masuk الوجه الرابع والأربعون (segi kutamaan atau kemuliaan ilmu yang ke-44) Halaman 76 pada kitab العلم : فضله وشرفه.
Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berakata, dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Jelas, mempelajari Al-Qur’an adalah sumber ilmu yang bermanfaat. Disifati dalam hadits ini sebagai sebaik-baik kamu. Ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan menuntut ilmu agama. Karena Al-Qur’an adalah sumber utama ilmu agama.
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengingatkan di sini, beliau berkata: Yang dimaksud dengan mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya di sini tentu mencakup mengajarkan dan mempelajari huruf-hurufnya, juga mempelajari dan mengajarkan kandungan maknanya.
Jadi bukan cuma belajar hurufnya, yakni ketika dibahas hadits ini ada sebagian orang yang hanya mengartikan bahwa seseorang menghafal Al-Qur’an atau orang yang bagus bacaannya ketika membaca Al-Qur’an. Betul ini termasuk, tapi ada cakupan lebih penting, yaitu memahami kandungan maknanya, inilah mempelajari Al-Qur’an yang sesungguhnya, mempelajari tafsirnya, mempelajari bagaimana para ulama Salaf dalam memahaminya.
Lalu kata beliau: Dan memahami kandungan Al-Qur’an untuk kita bisa merenungkan kandungan maknanya, ini adalah yang paling utama diantara dua macam mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an.
Jadi ketika dikatakan “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” ini mencakup dua hal:
- mempelajari huruf-hurufnya, mempelajari cara bacaan yang benar, menghafal lafadz-lafadznya.
- mempelajari kandungan maknanya, mengenal tafsirnya, mengenal cara untuk merenungkannya. Inilah yang paling utama diantara dua macam mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an.
Hal ini karena memahami makna adalah tujuan, sedangkan mempelajari lafadznya adalah wasilah. Tentu kita harus membaca Al-Qur’an dengan benar agar bisa faham. Tentu terpuji orang yang menghafal Al-Qur’an karena ini juga merupakan sarana untuk bisa memahami kandungan maknanya.
Sudah kita bahas berkali-kali bahwa tujuan Al-Qur’an diturunkan adalah agar bisa diambil kandungan isinya agar bisa menjadi sebab perbaikan hati kita dan menjadi obat hati kita serta menumbuhkan iman di hati kita.
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ ﴿٢٩
“Kitab Al-Qur’an yang kami turunkan kepadamu (wahai Rasulullah) penuh dengan keberkahan dan kebaikan supaya manusia merenungkan isinya dan agar orang-orang yang berakal bisa mengambil pelajaran darinya.” (QS. Sad[38]: 29)
Jadi tujuannya Al-Qur’an diturunkan adalah untuk dipahami, karena dia adalah kitab petunjuk. Meskipun dibaca dan dihafal itu adalah keistimewaan, tapi namanya dia adalah sarana, kalau sarana tidak membawa kepada tujuan, apa artinya? Tetap itu mendapatkan pahala dan keutamaan, tapi jika tidak tercapai tujuan diturunkannya Al-Qur’an, yaitu untuk menjadi perbaikan bagi hati manusia, menjadi sebab yang menumbuhkan iman di hati manusia.
Makanya kata beliau di sini bahwa memahami makna ada tujuan, sedangkan membaca atau menghafal lafadznya dalah sebagai sarana kepada tujuan tersebut. Maka memperlajari makna kandungan Al-Qur’an dan mengajarkannya berarti mempelajari tujuan. Sedangkan orang yang mempelajari atau mengajarkan lafadz Al-Qur’an saja, ini sekedar mempelajari sarana dan mengajarkan sarana. Sementara perbandingan antara keduanya adalah seperti kedudukan antara tujuan dan sarana.
Kita ketahui bahwa sarana itu bisa jadi hukumnya sama dengan tujuan. Sarana itu memiliki hukum seperti tujuan. Artinya kalau tujuan itu wajib, maka sarana untuk mencapai tujuan tersebut jadi wajib. Namun yang menjadi masalah di sini adalah banyak diantara kaum muslimin ketika belajar Al-Qur’an tidak pikirkan tujuan dan hanya memperindah sarana saja. Tujuannya bahkan tidak dibahas atau tidak dipikirkan untuk dicapai.
Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan lengkapnya..
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Download mp3 kajian yang lain di mp3.radiorodja.com
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48737-membaca-dan-menghafal-al-quran-adalah-sarana-untuk-mempelajari-kandungan-maknanya/